PEKANBARU- Bertekad ingin menjadi yang terbaik pada pemilihan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) terbaik tingkat Provinsi Riau yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 yang akan datang, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LPM Kota Pekanbaru mulai melakukan seleksi ketat di tingkat kelurahan.

Pelaksanaan seleksi dan penilaian dilakukan di seluruh kecamatan se Kota Pekanbaru yang diwakili oleh satu LPMK terbaik di setiap kecamatan.

Pada hari pertama seleksi yang dilaksanakan Senin (23/5/2022), ada lima LPMK di lima kecamatan berbeda yang dilakukan seleksi dan penilaian oleh dewan juri yang terdiri dari akademisi, dan pengurus DPD LPM Kota Pekanbaru.

''Ya, hari ini kita mulai melakukan seleksi dan penilaian LPMK di 5 kecamatan,'' ungkap Ketua DPD LPM Kota Pekanbaru Sarjoko didampingi Sekretaris Alizar, juga Bidang Pemberdayaan DP3A-PM Kota Pekanbaru.

Adapun lima LPMK yang dilakukan penilaian pada hari ini, masing-masing adalah, LPMK Tuah Madani, kecamatan Tuah Madani, LPMK Binawidya kecamatan Bianwidya, LPMK Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, LPMK Simpang Tiga Kecamatan Bukitraya serta LPMK Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi.

Seluruh LPMK yang mengikuti proses penilaian oleh tim akademisi dan dewan juri dinilai dari sejumlah aspek terkait keberadaannya.

''Mulai dari adminsitrasi, program kerja, koordinasi dan keterkaitan dalam program pemberdayaan masyarakat setempat bersama pemerintah kelurahan maupun kecamatan serta sejumlah item penilaian lainnya seperti dokumentasi kegiatan, pelaksanaan program kerja dan keaktifan kepengurusan, termasuk aktivitas sekretariat,'' ungkap Sarjoko.

Dijelaskan dia, LPM Pekanbaru adalah salah satu LPM yang paling aktif dan paling padat kegiatan di Provisi Riau. Karena itulah, dia bertekat bisa membawa LPM Pekanbaru menjadi LPM terbaik di Provinsi pada seleksi yang akan dilaksanakan tingkat provinsi.

Pihaknya berharap peserta seleksi dari Kota Pekanbaru yang akan diikutsertakan pada lomba yang akan datang benar-benar yang terbaik dari semua aspek penilaian.

''Karena itulah, kita lakukan seleksi ketat semenjak awal. Kita ingin benar-benar bisa dibuktikan dengan aktivitas di lapangan, kita lihat dan kita nilai,'' kata Sarjoko.

Dia juga menekankan perihal peran LPM harus mampu menjadi penopang kebijakan pemerintah daerah setempat.

''LPM tidak boleh memberatkan pemerintah, tidak boleh memberatkan pelaku dunia usaha. Yang kita inginkan LPM yang bisa menawarkan program terbaik kepada pemerintah dan pelaku usaha dengan kerja nyatanya,'' kata dia.

Kegiatan penilaian LPMK terbaik tingkat Kota Pekanbaru ini tak hanya melibatkan LPM Kecamatan dan kelurahan, namun juga seluruh lurah dan camat yang akan dinilai.

''Kita ada 15 kecamatan, jadi kita akan menilai 1 LPMK terbaik di tiap kecamatan untuk dipilih 1 yang terbaik untuk mewakili Kota Pekanbaru,'' imbuh Alizar.(R04)